Biar aku pun merentas benua atau pun merentas desa..namun tetap kau sebagai sahabatku.
Tegurlah daku ketika ku menyimpang,
bawalah daku ke perhentian yang sebenar.
Tatkala ku berduka,
datangilah daku walau duraku berada.
Walau badai melanda,
walau indah bulan purnama,
kemari kau, menjadi temanku.
Jika benar kau sahabatku.
Jika benar kerna Ilahi kita bertemu.
Seadanya puisi ini taupun sajak ini tak seberapa.
Harapan daku moga pembaca2 terima massage yang ingin disampaikan.
0 orang komen:
Post a Comment